Metro, 27 Januari 2021. Telah
diadakan FDG Terapi Insulin di Aula RSU Muhammadiyah Metro pada dengan pembicara dr.Toumi Shiddiqi,Sp.PD, M.Kes.
Insulin, sejak ditemukan oleh Sir Frederick Grant Banting dan Charles H Best
pada 1921 hingga era modern ini mengalami banyak perkembangan.
Dilaporkan beberapa kendala dalam
pemakaian insulin pada pasien DM tipe 2, diantaranya glikemik kontrol yang
tidak adekuat yang dapat dilihat dari target HbA1C di seluruh dunia, baik di
negara maju maupun negara berkembang, penderita DM tipe 2 masih banyak belum
mencapat target < 7%.
Selain itu juga kompleksitas terapi insulin juga menjadi kendala pada pasien DM tipe 2, dimana dengan banyaknya jenis insulin dan seringnya insulin yang disuntikkan menyebabkan pasien sering tertukar dalam proses penyuntikan. Risiko hipoglikemia juga banyak dilaporkan terkait dengan penggunaan insulin, dimana pasien tetap menyuntikkan insulin tetapi tidak mau makan sehingga menyebabkan penurunan glukosa darah yang drastis.
Kini telah ditemukan insulin
jenis baru yang merupakan kombinasi dari insulin degludec (70%) dan insulin
aspart (30%), yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan insulin jenis
lainnya, yaitu lebih tinggi menurunkan HbA1C yang merupakan target glukosa pada
penderita diabetes mellitus, menurunkan risiko hipoglikemia di malam hari dan
dosis yang simpel.
Insulin degludec memiliki
variabilitas lebih rendah pada kadar glukosa, sehingga lebih unggul dalam
tingkat kestabilan glukosa darah dibandingkan insulin jenis lain. Selain itu,
insulin degludec ini memiliki durasi aksi yang paling lama yaitu 42 jam
dan merupakan ultra long duration
insulin dengan waktu paruh 25 jam.
Berdasarkan penjelasan
narasumber, penggunaan insulin IDegAsp ini lebih simpel, hanya satu kali
penyuntikan setiap harinya, dilakukan sebelum
makan pada porsi makan terbesar di hari tersebut. Namun, seperti penjelasan dr.
Toumi, Sp.PD, M.Kes., penggunaan insulin rapid acting seperti novorapid masih
menjadi rekomendasi utama pada wanita hamil dan kasus kegawatan.
Dengan ditemukannya insulin
IDegAsp diharapkan akan memudahkan penderita diabetes khususnya yang sudah
lansia dalam penggunaan sehari-hari dan tercapainya target glikemik kontrol
HbA1C <7% yang pada akhirnya akan memperbaiki kualitas hidup penderita DM
tipe 2.
(dr.Dian)